Home » » Buah Delima Sebagai Penghambat Perkembangan Alzheimer

Buah Delima Sebagai Penghambat Perkembangan Alzheimer


Buah delima merupakan buah yang berasal dari Iran dengan nama latin punica granatum. Buah delima banyak tumbuh di daerah tropis, pada tanah yang gembur dengan tidak mengandung air yang banyak, dan telah lama dikembangbiakkan di daerah mediterania.

Buah Delima Sebagai Penghambat Perkembangan Alzheimer

Buah delima memberikan banyak manfaat bagi kesehatan. Ahli pengobatan Yunani kuno telah memanfaatkan biji delima sebagai pembuatan alat kontrasepsi, ahli pengobatan di India yang menggunakannya sebagai obat tradisional yang dapat membantu kesehatan terkait saraf dan darah. Sedangkan di zaman sekarang ini, sudah banyak penelitian dan karya ilmiah terkait manfaat buah delima, khususnya dalam bidang medis.

Peran Penting Senyawa Delima Terhadap Penyakit Alzheimer dan Parkinson



Dan penelitian baru-baru ini yang diadakan di Inggris menunjukkan bahwa senyawa yang ada dalam buah delima diyakini bisa membantu memperlambat perkembangan penyakit parkinson dan alzheimer. Senyawa punicalagin yang merupakan polyphenol diyakini bisa memperlambat timbulnya gejala dan juga penyakit alzheimer, serta mengurangi peradangan yang menyertai penyakit seperti parkinson dan rheumatoid arthritis. Penyakit alzheimer banyak menyerang lebih dari 5 juta orang Amerika, dan secara global, sedikitnya ada 40 juta orang penderita demensia.

Walaupun alzheimer belum ada obatnya, punicalagin dipercaya bisa memperlambat dan bahkan mencegah perkembangan penyakit ini dengan menghambat peradangan di sel-sel otak khusus yang dikenal dengan nama micrologia. Peradangan tersebut menyebabkan kerusakan sel-sel otak lebih parah yang pada akhirnya dapat memperburuk gejala yang dialami penderita alzheimer.

Hingga saat ini, Dr. Olumayokun Olajide, pemimpin peneliti, berusaha menentukan jumlah delima yang dibutuhkan agar hasilnya efektif. Dr Olajide mengatakan bahwa para peneliti tahu jika delima dikonsumsi secara rutin dapat memberikan manfaat kesehatan terkait dengan demensia.

Olajide merekomendasikan untuk mengonsumsi jus yang mengandung 100% sari delima, di mana hal ini berarti bahwa jus tersebut mengandung sekitar 3,4 punicalagin, senyawa yang mampu menghambat perkembangan demensia.

Olajide mengatakan bahwa sebagian besar senyawa antioksidan umumnya ditemmukan pada kulit luar buah delima, bukan pada bagian yang lunak atau bagian dalamnya.

0 komentar:

Posting Komentar

Kontributor

Diberdayakan oleh Blogger.